Akustik
Akustik adalah ilmu yang
mempelajari tentang suara, bagaimana suara yang diproduksi/dihasilkan,
perambatnya, dan dampaknya, serta mempelajari tentang ruang / medium yang
merespon suara dan karakteristik dari suara itu sendiri.
Berikut ini beberapa Istilah
dalam Akustik yang sering digunakan;
1. Absorber/penyerap
menunjukkan
penyerap suara, seperti foam, glaswol atau bahan seperti itu. Biasanya, range
penyerapannya mid to high.
2. Absorption
coefficient
koefisien penyerapan suara dari
suatu bahan, diukur di labolatorium.
3. Bass Trap
absorber untuk freq rendah.
4. Broadband
absorber atau Broadband bass trap
broadband
artinya luas, menunjukkan penyerapan yang menyerap dengan range frekuensi besar
(diatas 5 oktaf biasanya).
5. Diffuser/diffusor
penyebar suara.
6. Early
reflections
pantulan2 awal, yang biasanya datang
sebelum 50ms dari energi utama sumber suara.
7.
Flanking
peristiwa
memutarnya suara (tembus keruangan sebelah), misalnya lewat plafon, A/C duct,
sela-sela pintu, dll.
8. Floating
floor
lantai yang mengambang (ada rangka
lagi dibawah lantai interior).
9. Flutter
Echo
pantulan
mid-high freq bolak balik (karena 2 atau lebih dinding yang paralel). Flutter
echo bisa “memperpanjang” reverb time dari suatu ruangan.
10. Focused
reflection
pantulan2 suara yang “berkumpul”
pada area tertentu.
11. Frequency
Banyaknya getaran dalam jangka waktu
tertentu.
12. Gobo
Penghalang
suara portable, biasanya banyak di jumpai di live room studio. Permukaannya
bisa bersifat reflective, absorptive atau diffusive.
13. Hearing
Loss
kerusakan pada indera pendengaran.
14. Inverse
square law
peristiwa
penurunan suara (direct sound) sebanyak 6dB tiap mendobel jarak tempuh nya.
15. ITD/
Initial time delay
sering di
sebut pre-delay dalam dunia audio, adalah lama waktu untuk pantulan pertama
datang ke telinga setelah energi utama di terima.
16. Late
reflections
pantulan2 awal yang biasanya datang
setelah 50ms dari energi utama sumber suara.
17. LEDE –
live end dead end
salah satu
desain akustik control room dimana ½ bagian ditreat mati (banyak penyerapan
suara), dan 1/2 ditreat “hidup” (reflective atau banyak diffuser).
18. Membrane
absorber
absorber
yang berbentuk seperti lapisan tipis. Misalnya dinding gypsum yang tipis, bisa
menyerap low freq dengan range yang sempit. Rata2 range nya sangat sempit.
19. Modal freq
frequency2 yang terkena pengaruh
resonansi ruangan.
20. ms –
milisecond = mili
detik = 1/1000 detik.
21. NC – noise criteria
mendeskripsikan tingginya background
noise. Makin rendah makin baik.
22. Noise dose
dosis noisy yang boleh kita dengar
dalam jangka waktu tertentu.
23. NRC – noise reduction coefficient
rata-rata koefisien penyerapan suatu
bahan 250, 500, 1000 dan 2000 Hz.
24. Porous
absorber
absorber yang ber pori2, seperti
foam (open cell), glaswol, dll.
25. Reflection
pantulan.
26. Reflective
bersifat memantulan suara. Materi
harus padat keras dan tidak ber pori-pori.
27. Resonator
biasanya
merujuk ke tuned bass trap, adalah sebuah dinding, atau system (dinding/kotak
yang di lubangi) dan mempunyai penyerapan yang sempit.
28. Reverberation
time/reverb time
waktu yang
diperlukan oleh suara untuk drop 60dB dari energi utama nya. Reverberation
adalah pantulan-pantulan suara, yang sering dibagi menjadi early dan late
reflections.
29. RFZ – reflection free zone
desain
control room dimana daerah sweetspot “bebas” dari pantulan, dan semua pantulan
di arahkan ke dinding belakang. bentuk ruangannya seperti diamond/segi lima.
30. Room modes
resonansi
ruangan yang menyebabkan beberapa freq menjadi tidak rata pada spot2 tertentu.
Freq2 tsb dinamakan modal frequency
31. Speech
Intelligibility
seberapa
baik reproduksi suara oleh suatu sound system (dalam suatu ruangan) di
translasi dan dimengerti kita (apakah kita bisa mengerti apa yang sedang
dibicarakan?).
32. SPL – sound pressure level
kekuatan tekanan suara (diukur
dengan dB).
33. SPL meter
alat untuk mengukur SPL/tekanan suara.
34. Standing
wave
Gelombang
suara yang dipantulkan bolak -balik, biasanya merujuk ke freq rendah (jika freq
tinggi, baisanya di sebut flutter echo).
35. STC – sound transmission class
Adalah
satuan untuk mengukur/menilai kemampuan bahan/materi untuk menghalangi suara sehingga
tidak tembus. Makin tinggi makin baik.
36. Transmission
loss – STC
adalah satu
nomer yang diambil dari grafik transmission loss. TL menunjukkan kekuatan
materi untuk menahan/menghalangi suara pada rentang frekuensi tertentu.
37. Tuned bass
trap
bass trap yang di tuning untuk freq
range yang sempit.
38. Wavelength – panjang gelombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar